SISDIG _B_TUGAS_4_5113100066
Rangkaian
Kombinasional
Terdapat dua tipe rangkaian logika, yaitu : 1.) Rangkaian
Kombinasional (Output hanya ditentukan oleh kombinasi input saat ini). 2.)
Rangkaian Sekuensial (Output ditentukan kombinasi input saat ini dan state saat ini dari media penyimoanan(storage), State saat ini dari media
penyimpan ditentukan oleh input sebelumnya dan / state sebelumnya).
Prosedur desain rangkain kombinasional: 1.) Hal pertama
yang hasrus dilakukan adalah menentukan jumlah input, jumlah output, dan
simbolnya. 2.) Kemudian buatlah tabel kebenaran dan tentukanlah hubungan antara
input dan output. 3.) Sederhanakan funsi boolean yang diperoleh dari output
sebagai fungsi variabel input. 4.) Lalu, gambarkanlah diagram logikanya. 5.)
Untuk tahap terakhir, periksalah kebenaran dari rangkaian yang telah dibuat.
*Untuk
kasus tertentu, pertimbangan dalam menentukan desain juga meliputi:
jumlah gerbang, jumlah input dari suatu gerbang, waktu yang diperlukan untuk
memproses input menjadi output dan jenis gerbang yang tersedia.
Adder,
Subtractor, Decoder, Encoder
A.) Adder
Dibagi menjadi beberapa
jenis:
11.) Half
Adder
Rangkaian kombinasional yang melakukan penjumlahan 2
bit (terdiri dari 2 input dan 2 output).
12.) Full
Adder
Rangkain Kombinasional yang melakukan penjumlahan 3
bit (terdiri dari 3 input dan 2 output). Dapat dibentuk oleh 2 buah half adder.
13.)
Binary Adder
n bit
binary adder dibentuk oleh n buah full adder.
Penjumlahan antara x=x3x2x1x0
dan y=y3y2y1y0 menggunakan 4 full
adder (FA) menghasilkan c4s3s2s1s0.
14.)
Decimal Adder
Penjumlahan dari 2 digit desimal kode BCD (A3A2A1A0
+ B3B2B1B0)
–
Penjumlahan
2 digit dan 1 digit carry menghasilkan output tidak lebih dari: 9 + 9 + 1 = 19
– Input: 4 bit hasil penjumlahan biner (a,b,c,d) dan 1
bit carry (k)
-- Output: 4 bit hasil konversi ke kode BCD
(w,x,y,z) dan 1 bit carry (p)
B.)
Subtractor
Untuk melakukan operasi pengurangan dengan cara
menambahkan komplemen bilangan pengurangnya.Input: x=x3x2x1x0
dan y=y3y2y1y0 , output: c4s3s2s1s0, m=0 untuk penjumlahan (adder) dan m=1 untuk pengurangan (subtractor).
C.)
Decoder
Decoder merupakan rangkaian
kombinasional yang mengkonversikan n input
menjadi m=2n output yang
unik. Jika disebutkan decoder n x m, maka
ketentuannya adalah m≤2n.
Output pada decoder ini merupakan bentuk minterms dari output, sehingga
memerlukan gerbang AND sebanyak sama dengan jumlah m.
Untuk melakukan kontrol operasi, bisa ditambahkan enable (E), saat E=0 maka decoder dalam
keadaan aktif. Untuk membuat decoder yang lebih besar, bisa dilakukan dengan
menggabungkan 2 decoder.
Contoh:
E.)
Encoder
Berbalikan
dengan decoder, encoder ini merupakan operasi kebalikan dari decoder. Input
pada encoder adalah 2n atau kurang dan memiliki output sama dengan n.
Contoh:
Konversi dari bilangan oktal ke biner : Terdapat 8
input(E0 – E7) dan 3 output (x, y, z)
MASALAH:
Jika ada lebih dari 1
input yang aktif bersama, maka out put yang dihasilkan tidak valid. Contoh dari
tabel di atas, jika E3 dan E5 aktif bersama, maka outputnya
adalah 1111.
PENYELESAIAN:
Tambahkan prioritas input (saat beberapa input aktif
bersama, hanya input dengan prioritas tertinggi yang akan diproses.
Rekomendasi Artikel Terkait, lengkap dengan simulasinya
BalasHapusPranala --> RANGKAIAN FULL ADDER 4 BIT DAN 8 BIT