SISDIG_B_TUGAS_12_5113100066
Rangkaian Sekuensial
Asinkron (Tak Serempak)
Disini yang akan kita bahas ialah mengenai rangkaian
sekuensial asinkron. Untuk mengetahui apa itu rangkaian sekuensial asinkron,
kita harus tau terlebih dahulu mengenai rangkaian sekuensial. Rangkaian sekuensial
sendiri terbagi mencadi dua yaitu rangkaian sekuensial sinkron dan rangkaian
sekuensial asinkron.
Rangakaian
Sekuensial Sinkron adalah suatu rangkaian sekuensial dimana perubahan state
yang terjadi di dalamnya terjadi karena pengaruh dari perubahan clock. Dan elemen memori yang digunakan di dalamnya adalah flip-flop.
Rangkaian Sekuensial Asinkron adalah
suatu rangkaian sekuensial dimana perubahan state perubahan state yang terjadi
di dalamnya dipengaruhi adanya perubahan input.
Dan elemen memorinya adalah elemen tunda waktu (time delay) dari sistem
tertutup.
A.
Model
Rangkaian
Feedback
delay :
Ø Elemen
delay diletakkan di bagian feedback.
Ø Semua
gerbang dianggap tidak mempunyai delay.
Mode
Fundamental :
Ø Sinyal
input biner boleh berubah hanya setelah rangkaian mencapai state stabil.
Perubahan input tunggal
:
Sinyal input biner tidak
boleh berubah secara bersamaan (hanya satu per satu).
B.
Tabel
Transisi
Yang
harus kita pelajari pertama ialah prosedur membuat tabel transisi, berikut ini
:
1. Menentukan
semua lintasan tertutup dari rangkaian.
2. Memberikan
nama setiap output lintasan tertutup dengan variabel Yi dan input
yang berkaitan dengan yi
untuk i = 1, 2, ..., k.
3. Tentukan
fungsinya untuk semua Y sebagai fungsi input external dan y.
4. Gambarkan
setiap fungsi Y dalam tabel.
5. Gabungkan
semua tabel menjadi satu tabel.
6. Lingkari semua entry yang nilai Y dan y sama.
C.
Tabel
Aliran (Flow Table)
Tabel aliran serupa
dengan tabel transisi, tetapi keadaan internalnya merupakan simbol, bukan biner.
D.
Kondisi
Pacuan (Race Condition)
Kondisi pacuan terjadi
bila dua atau lebih state biner berubah sebagai akibat dari perubahan variabel
input. Karena adanya perbedaan delay, kondisi pacuan menyebabkan variabel state
berubah secara tidak dapat ditebak. Pacuan dibagi menjadi 2, yaitu:
1. 1. Pacuan Tidak Kritis (Noncritical
Race) : State stabil akhir tidak bergantung kepada urutan
perubahan variabel state.
2. Pacuan Kritis (Critical Race) : State stabil akhir
bergantung kepada urutan perubahan variabel state.
E.
Bahaya
(Hazard)
Bahaya : Output yang tidak dikehendaki selama masa transisi
karena lintasan yang berbeda membutuhkan delay propagasi yang berbeda.
Bahaya
terjadi :
1. Pada
rangkaian kombinasional : Menyebabkan nilai output yang salah sementara.
2. Pada
rangkaian sekuensial asinkron : Dapat
berakibat transisi menuju ke state stabil yang salah.
Jenis-jenis Bahaya :
1. Bahaya
Statis 1 (Static 1-Hazard)
Output
bisa sejenak berharga 0 padahal seharusnya tetap berharga 1.
2. Bahaya Statis 0 (Static 0-Hazard)
Output
bisa sejenak berharga 1 padahal seharusnya tetap berharga 0.
3. Bahaya Dinamis (Dynamic Hazard)
Output bisa sejenak berharga
1 padahal seharusnya tetap berharga 0.
terima kasih...mohon ijin saya mengkopi untuk menambah wawasan saya and akan saya bagikan ke mahasiswa saya....
BalasHapus