SISDIG_B_TUGAS_1_5113100066
Komplemen Bilangan
Komplemen
digunakan pada komputer digital untuk mempermudah operasi pengurangan dan
manipulasi logika. Ada
dua tipe komplemen untuk setiap basis-r
sistem: akar komplemen dan akar komplemen yang dikurangi. Yang pertama
dilambangkan dengan komplemen r dan yang kedua dengan komplemen (r - 1). Untuk angka biner, keduanya
disebut komplemen 2 dan komplemen 1. Sedangkan untuk angka decimal disebut
komplemen 10 dan komplemen 9.
Akar komplemen
yang dikurangi (diminished radix
complement) atau komplemen (r – 1) didapat dengan rumus (rn – 1)
– N. Untuk angka desimal, r = 10 dan r – 1 = 9. Contoh, jika n = 4, kita punya
104 = 10.000 dan 104 – 1 = 9999. Berikut adalah
contohnya:
Komplemen 9 dari
71345 adalah 99999 - 71345 = 28654
Komplemen 9 dari
02674 adalah 99999 – 02674 = 97325
Untuk angka biner:
Komplemen
1 dari 111010 adalah 000101
Komplemen
1 dari 011101 adalah 100010
Akar
komplemen (radix complement) atau
komplemen r didapat dengan rumus rn – N. Komplemen 10 dari angka
desimal 1134 adalah 8865 + 1 = 8866 dan ini didapat dari penambahan angka 1
pada nilai komplemen 9. Untuk bilangan biner komplemen dari 101011 adalah
010100 + 1 = 010101.
Pengurangan komplemen (Substraction with Complements), berikut
contohnya:
1. Menggunakan komplemen 10, kurangkanlah
6542 – 327
M = 6542
Komplemen
10 dari N = + 9673
SUM = 16215
Kurangilah
dengan 104 = - 10000
Answer = 6215
2.
Menggunakan komplemen 10, kurangkanlah 327 – 6542
M = 0327
Komplemen
10 dari N = + 3458
SUM = 3785
Komplemenkan
lagi SUM dan tambah (-) = - 6215
Kode
Biner merupakan kode yang digunakan untuk menyimpan data pada computer atau
alat digital. Kode biner terdiri dari 0 dan 1. Contoh kode biner ialah: BCD
Code, Grey Code, Excess-3.
Untuk BCD Code, satu digit desimal diubah atau
direpresentasikan menjadi 4 bit. 0000, …. , 1001 digunakan sama dengan bilangan
biner. Untuk biner 10-seterusnya tidak digunakan, karena yag digunakan hanya
1-9. Contoh:
(4567)10
= (0100 0101 0110 0111)BCD
(8967)10
= (1000 1001 0110 0111)BCD
Penjumlahan BCD. Jika hasil penjumlahan adalah kurang
atau sama dengan 9, maka hasilnya adalah sama dengan penjumlahan biner. Namur
jika hasil lebih besar dari sembilan, maka harus ditambah 6(10)
(kombinasi bit yang tidak digunakan.
Kode-kode yang lain contohnya adalah 2421, 8,4,-2,-1 ,
Excess-3, Grey Code.
Code
ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan kode yang setiap karakternya
direpresentasikan oleh 7 bit, yaitu: 94 karakter yang dapat dicetak (26 huruf
besar, 26 huruf kecil, 10 angka, 32 karakter khusus), 34 karakter yang tidak
dapat dicetak (digunakan untuk fungsi kontrol).
Aljabar Boolean dan Gerbang Logika
Kode error deteksi bit paritas dibedakan menjadi dua yaitu paritas
genap dan paritas ganjil. Paritas genap, ditambah bit 0 jika jumlah bit 1
adalah genap dan ditambah bit 1 jika jumlah bit 1 adalah ganjil. Sedangkan
paritas ganjil berlaku sebaliknya, ditambah bit 0 jika jumlah bit 1 adalah
ganjil dan ditambah bit 1 jika jumlah bit 1 adalah genap.
Kode error deteksi biasanya menggunakan Kode Hamming(7,4). Adalah 7 bit kode yang
tersusun dari 4 bit data dan 3 bit paritas.
Konstruksi:
b1b2b3b4b5b6b7
p1p2d1p3d2d3d4
b = bit ke…
p = paritas ke…
d = data ke…
p1 untuk
mengecek bit ke-1, 3, 5, 7
p2 untuk
mengecek bit ke-2, 3, 6, 7
p3 untuk
mengecek bit ke-4, 5, 6, 7
Aljabar Boolean adalah struktur aljabar yang didefinisikan
oleh suatu himpunan elemen X dan dua operator: “+” dan “ . “. Tanda plus (+)
adalah OR dan tanda dot ( . ) adalah AND.
Operasi Logika dibedakan menjadi AND, OR, Inverter, Buffer,
NAND, NOR, XOR (Exclusive OR), XNOR (Excusive NOR).
Komentar
Posting Komentar