Redenominasi Rupiah, Apa dan Mengapa?

Gambar
Bayangkan kamu sedang berbelanja di minimarket. Harga sebotol minuman tertulis 15.000. Sekarang, bayangkan harga yang sama ditulis sebagai 15. Apa yang terjadi? Uangnya hilang? Nilainya berkurang? Tidak juga! Inilah gambaran sederhana dari sebuah kebijakan moneter yang disebut redenominasi . Apa itu Redenominasi? Singkatnya, redenominasi adalah menyederhanakan denominasi (angka nominal) mata uang dengan mengurangi jumlah digit (angka nol) tanpa mengurangi nilainya . Analoginya: Kamu punya uang Rp 100.000 di dompet. Setelah redenominasi, uang itu akan ditulis sebagai Rp 100. Namun, daya belinya TETAP SAMA. Dulu Rp 100.000 bisa membeli 10 buku tulis, setelah redenominasi, Rp 100 tetap bisa membeli 10 buku tulis yang sama. Hanya angkanya saja yang dipotong. Redenominasi BUKAN Sanering! Ini adalah hal yang paling penting untuk dipahami. Banyak orang menyamakan redenominasi dengan sanering, padahal keduanya sangat berbeda. Aspek Redenominasi Sanering Nilai Uang Tidak Berubah . Daya beli ...

Komplemen Bilangan, Aljabar Boolean dan Gerbang Logika


SISDIG_B_TUGAS_1_5113100066

Komplemen Bilangan

Komplemen digunakan pada komputer digital untuk mempermudah operasi pengurangan dan manipulasi logika. Ada dua tipe  komplemen untuk setiap basis-r sistem: akar komplemen dan akar komplemen yang dikurangi. Yang pertama dilambangkan dengan komplemen r dan  yang kedua dengan komplemen (r - 1). Untuk angka biner, keduanya disebut komplemen 2 dan komplemen 1. Sedangkan untuk angka decimal disebut komplemen 10 dan komplemen 9.
Akar komplemen yang dikurangi (diminished radix complement) atau komplemen (r – 1) didapat dengan rumus (rn – 1) – N. Untuk angka desimal, r = 10 dan r – 1 = 9. Contoh, jika n = 4, kita punya 104 = 10.000 dan 104 – 1 = 9999. Berikut adalah contohnya:
Komplemen 9 dari 71345 adalah 99999 - 71345 = 28654
Komplemen 9 dari 02674 adalah 99999 – 02674 = 97325
Untuk angka biner:
            Komplemen 1 dari 111010 adalah 000101
            Komplemen 1 dari 011101 adalah 100010
            Akar komplemen (radix complement) atau komplemen r didapat dengan rumus rn – N. Komplemen 10 dari angka desimal 1134 adalah 8865 + 1 = 8866 dan ini didapat dari penambahan angka 1 pada nilai komplemen 9. Untuk bilangan biner komplemen dari 101011 adalah 010100 + 1 = 010101.
            Pengurangan komplemen (Substraction with Complements), berikut contohnya:
            1. Menggunakan komplemen 10, kurangkanlah 6542 – 327
                                                                        M   =         6542
                                        Komplemen 10 dari N   =   +    9673
                                                                   SUM   =       16215
                                       Kurangilah dengan 104   =   -   10000
                                                               Answer   =         6215
          2. Menggunakan komplemen 10, kurangkanlah 327 – 6542
                                                                        M   =         0327
                                        Komplemen 10 dari N   =   +    3458
                                                                   SUM   =         3785
          Komplemenkan lagi SUM dan tambah (-)  =   -     6215

          Kode Biner merupakan kode yang digunakan untuk menyimpan data pada computer atau alat digital. Kode biner terdiri dari 0 dan 1. Contoh kode biner ialah: BCD Code, Grey Code, Excess-3.
          Untuk BCD Code, satu digit desimal diubah atau direpresentasikan menjadi 4 bit. 0000, …. , 1001 digunakan sama dengan bilangan biner. Untuk biner 10-seterusnya tidak digunakan, karena yag digunakan hanya 1-9. Contoh:
          (4567)10 = (0100 0101 0110 0111)BCD
          (8967)10 = (1000 1001 0110 0111)BCD
Penjumlahan BCD. Jika hasil penjumlahan adalah kurang atau sama dengan 9, maka hasilnya adalah sama dengan penjumlahan biner. Namur jika hasil lebih besar dari sembilan, maka harus ditambah 6(10) (kombinasi bit yang tidak digunakan.
          Kode-kode yang lain contohnya adalah 2421, 8,4,-2,-1 , Excess-3, Grey Code.
          Code ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan kode yang setiap karakternya direpresentasikan oleh 7 bit, yaitu: 94 karakter yang dapat dicetak (26 huruf besar, 26 huruf kecil, 10 angka, 32 karakter khusus), 34 karakter yang tidak dapat dicetak (digunakan untuk fungsi kontrol).

Aljabar Boolean dan Gerbang Logika
         
          Kode error deteksi bit paritas dibedakan menjadi dua yaitu paritas genap dan paritas ganjil. Paritas genap, ditambah bit 0 jika jumlah bit 1 adalah genap dan ditambah bit 1 jika jumlah bit 1 adalah ganjil. Sedangkan paritas ganjil berlaku sebaliknya, ditambah bit 0 jika jumlah bit 1 adalah ganjil dan ditambah bit 1 jika jumlah bit 1 adalah genap.
          Kode error deteksi biasanya menggunakan Kode Hamming(7,4). Adalah 7 bit kode yang tersusun dari 4 bit data dan 3 bit paritas.
Konstruksi:
          b1b2b3b4b5b6b7
             p1p2d1p3d2d3d4
          b = bit ke…
          p = paritas ke…
          d = data ke…
p1 untuk mengecek bit ke-1, 3, 5, 7
p2 untuk mengecek bit ke-2, 3, 6, 7
p3 untuk mengecek bit ke-4, 5, 6, 7

          Aljabar Boolean adalah struktur aljabar yang didefinisikan oleh suatu himpunan elemen X dan dua operator: “+” dan “ . “. Tanda plus (+) adalah OR dan tanda dot ( . ) adalah AND.
          Operasi Logika dibedakan menjadi AND, OR, Inverter, Buffer, NAND, NOR, XOR (Exclusive OR), XNOR (Excusive NOR).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SR Latch & Flip-Flop (Rangkaian Sekuensial 1 part 2)

Privacy Policy

Parent, Child, Zombie, Orphan and Daemon (Process)